• Belajar Sepanjang Hayat: Jalan Menuju Kejernihan Akal dan Hati

    Ilmu bukan sekadar bekal dunia, tapi cahaya yang menuntun hingga akhir hayat. Mari jadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk memahami, merenung, dan tumbuh. Karena belajar bukan kewajiban sesaat, melainkan ibadah sepanjang usia.

  • Anugerah yang Terlupa: Lebih Besar dari Ujian yang Terlihat

    Kita sering terpaku pada ujian, hingga lupa menghitung nikmat yang tak terhitung. Padahal, setiap napas, setiap peluang, dan setiap orang baik di sekitar kita adalah anugerah yang jauh lebih besar. Mari belajar melihat dengan mata hati, agar syukur menjadi cahaya di tengah gelapnya cobaan.

  • Berterima Kasih pada Diri: Langkah Kecil, Makna Besar

    Di balik setiap pencapaian, ada usaha yang tak terlihat—lelah yang dipendam, doa yang dipanjatkan, dan tekad yang dijaga. Jangan lupa untuk berhenti sejenak, tersenyum, dan berkata: 'Aku bangga padamu.' Karena apresiasi diri adalah bahan bakar untuk terus melangkah.

  • Terbuka pada Perubahan: Belajar, Beradaptasi, Bertumbuh

    Zaman terus bergerak, teknologi berkembang tanpa menunggu. Jika kita menutup diri, kita bukan hanya tertinggal—kita kehilangan peluang untuk memberi manfaat lebih besar. Terbukalah, pelajari yang baru, dan jadikan perubahan sebagai bagian dari perjalanan menuju versi terbaik diri kita.

  • Masa Lalu Bukan untuk Dilupakan, Tapi untuk Dihargai

    Setiap luka, tawa, dan kegagalan di masa lalu adalah guru yang tak ternilai. Menutupnya bukan solusi—memahaminya adalah kekuatan. Karena pengalaman adalah fondasi, bukan beban. Mari belajar berdamai, agar masa lalu menjadi pijakan, bukan bayangan.

  • Pasangan Adalah Amanah, Bukan Sekadar Teman Hidup

    Di balik setiap senyum dan pelukan, ada doa yang tak terdengar dan perjuangan yang tak terlihat. Hargai kehadirannya, cintai dengan kesadaran, dan rawat hubungan dengan kasih yang tulus. Karena pasangan bukan hanya pelengkap, tapi penopang dalam perjalanan menuju ridha-Nya.

  • Senyum dan Prasangka Baik: Kunci Ketenangan Hati

    Senyum bukan tanda segalanya mudah, tapi bukti bahwa kita memilih harapan. Berpikir positif bukan berarti menutup mata dari kenyataan, tapi membuka hati untuk melihat sisi baik dari setiap ujian. Karena ketenangan bukan datang dari luar, tapi dari cara kita memandang dunia.

Akad Murabahah Dalam Perbankan Syari'ah

Akad murabahah adalah bentuk transaksi jual beli dalam sistem keuangan syariah di mana penjual menyebutkan secara transparan harga pokok barang dan menambahkan margin keuntungan yang telah disepakati bersama pembeli. Dalam praktiknya, penjual terlebih dahulu membeli barang yang dibutuhkan oleh pembeli, kemudian menjualnya kembali dengan harga yang mencakup biaya perolehan dan keuntungan. Akad ini menekankan prinsip kejujuran dan keterbukaan, sehingga pembeli mengetahui dengan jelas komponen harga yang dibayarkan. Murabahah tidak mengandung unsur riba karena keuntungan diperoleh dari aktivitas jual beli, bukan dari bunga uang. Barang yang diperjualbelikan harus halal, jelas spesifikasinya, dan dimiliki oleh penjual saat akad dilakukan. Akad ini banyak digunakan dalam pembiayaan bank syariah, seperti pembelian kendaraan, rumah, atau barang konsumtif lainnya, dengan skema cicilan yang disepakati. Transparansi, kesepakatan bersama, dan kepatuhan terhadap prinsip syariah menjadi fondasi utama dalam pelaksanaan akad murabahah.

Buatlah contoh lengkap skema akad jual-beli (murabahah) dalam bank syari'ah, jawaban wajib meliputi hal-hal berikut :

  1. Nama nasabah ............ (nama kalian sendiri)
  2. Besaran pembiayaan yang diajukan Rp............ (dibuat minimal Rp. 30.000.000)
  3. Kebutuhan nasabah pembiayaan adalah untuk membeli................. (untuk membeli segala sesuatu yang halal - tulis dengan jelas)
  4. Estimasi nasabah mampu untuk melalukan pembayaran sampai lunas adalah ....... Bulan (tulis dengan jelas berapa bulan)
  5. Bank membuatkan skema akad jual-beli (murabahah) yang isinya :
  • Pihak PERTAMA adalah Bank ........ (tulis nama bank nya)
  • Pihak KEDUA adalah nasabah atas nama ........... (tulis nama nasabahnya)
  • Dengan ini pihak KEDUA mengajukan pembiayaan kepada Pihak PERTAMA untuk pembelian ............. (tulis yang mau dibeli) dengan estimasi pembayaran sampai lunas selama ......  Bulan (tulis berapa bulan).
  • Maka dengan ini Pihak PERTAMA akan membeli barang tersebut yang dibutuhkan oleh nasabah dengan harga Rp...... (tulis dengan jelas Rp.)
  • Setelah barang tersebut menjadi milik Pihak PERTAMA, selanjutnya akan dijual kepada Pihak KEDUA dengan harga sebesar Rp...... (tulis dengan jelas Rp.) yang akan dibayarkan secara kredit selama .... Bulan (tulis berapa bulan) oleh Pihak KEDUA.
  • Dengan harga jual tersebut diatas maka Pihak PERTAMA mendapatkan keuntungan sebesar Rp. ..... (tulis keuntungannya dengan jelas)
  • Adapun besaran biaya yang wajib dibayarkan oleh Pihak KEDUA kepada Pihak PERTAMA adalah sebesar Rp...... / Bulan selama ..... bulan. (tulis berapa bulan angsuran)

Catatan :
  • Kerjakan di buku tulis PAI atau di kertas 1 lembar
  • Beri keterangan Nama, Kelas, Jurusan di atas lembar
  • Tulis dan kerjakan mulai dari poin 1 - 5 dan pada bagian teks yang berwarna merah tidak perlu ditulis
  • Kumpul di meja Bapak hari ini juga sebagai bentuk absesnsi kehadiran
  • Tugas akan masuk dalam nilai asesmen bab IV.

Share:

PROFIL SINGKAT SAYA

Facebook
Saya Andi, guru di SMK Negeri 3 Metro. Blog ini saya buat untuk berbagi materi dan informasi pendidikan. Saya juga aktif sebagai konten kreator tutorial di Facebook, TikTok, dan Instagram.

AKUN SOSIAL MEDIA

Facebook TikTok Instagram WhatApp YouTube Twitter

TOTAL KUNJUNGAN